Berita Terbaru
Loading...
Tuesday 19 May 2015

Beser Mengganggu Hubungan Intim

08:44
Beser Mengganggu Hubungan Intim
Beser=Jawa
Harga Obat#Anda sering tidak puas berhubungan intim dengan pasangan?, boleh jadi lantaran otot-otot dasar panggul sudah kendur. Bila anda sering beser, jangan anggap sepele keluhan (beser=Jawa) selagi tak berbadan dua. Soalnya, beser dan kecenderungan ngompol pada orang dewasa merupakan salah satu pertanda otot-otot dasar panggul sudah mencapai tingkat kekenduran yang memprihatinkan dan butuh perhatian serius. Begitu pula bila kita langsung basah oleh BAK tiap kali terbatuk-batuk, tertawa geli atau bahkan tanpa sebab. Seharusnya, meski tengah berolah raga atau bekerja berat dan tertawa terpingkal-pingkal selucu apa pun, tiap individu harus mampu menahan dan mengatur BAK-nya.
Hati-hati, kendurnya otot-otot dasar panggul juga bisa mengganggu keharmonisan perkawinan, lo. Misal, istri mengalami prolapse of uterus atau yang dalam bahasa sehari-hari sering disebut turun bero atau peranakan turun, yakni masuknya rahim ke vagina. “Sakitnya jangan ditanya, deh! Untuk berdiri atau berjalan saja sudah cukup membuat yang bersangkutan merasa tersiksa, apalagi berhubungan intim,” tutur Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, DSRM, MKes. (MMR). Jadi, praktis hubungan intim akan terganggu karena keduanya sama-sama tersiksa.
Adapun penyebab prolapse, jelas Ferryal, bisa macam-macam. Antara lain sering berhubungan seksual tanpa pemanasan memadai, sementara penis suami relatif berukuran besar, atau kerap melahirkan pervaginam. Bisa dibayangkan, betapa berat kerja otot-otot dasar panggul ini bila sering dilewati kepala bayi dengan lingkaran rata-rata 34-35 cm! Tak heran jika banyak suami mengeluh kurang puas lantaran organ vital istrinya dirasa longgar.
SENAM KEGEL
Sebenarnya, tutur Ferryal, kelenturan otot-otot yang melingkari alat kelamin bisa dijaga, kendati otot-otot ini merupakan otot polos yang bekerja di luar kesadaran/kehendak kita. Sama seperti otot-otot lainnya, bila jarang atau malah tak pernah dilatih, pasti cepat sekali mengalami pengenduran. Sebaliknya, kalau bisa menjaga kekuatan otot-otot ini sejak awal, tentu tak ada masalah. Ini berarti, mereka yang kerap melahirkan belum bisa dipastikan berotot kendur, sementara yang belum pernah punya anak belum tentu lebih kencang.
Untuk menjaga kelenturan otot-otot dasar panggul, caranya relatif sederhana, kok, yakni lewat senam Kegel yang bisa dilakukan tiap hari, bahkan kapan saja dan di mana saja. Sembari mengerjakan tugas di kantor atau sambil masak pun bisa dilakukan. Setidaknya, saran Ferryal, sempatkan latihan 10-20 kali setiap hari, yaitu dengan mengerutkan vagina seolah hendak menahan BAK; tahan beberapa saat sebelum akhirnya dilepaskan kembali.
GETARAN HALUS
Sementara buat mereka yang sudah kadung longgar juga ada solusinya, yakni dengan Electro Stimulator. Alat yang menyerupai lap top dan baru masuk Indonesia 2-3 tahun belakangan ini, bekerja secara computerized, hingga angka atau grafik yang ditunjukkan di monitor bisa diandalkan keakuratannya. Itu sebab, berapa kekuatan otot dasar panggul sewaktu awal terapi, setelah 1-2 kali latihan dan di akhir latihan, diikuti terus. Bila sudah memadai, terapi tak diperlukan lagi.
Sesuai namanya, alat ini memberi stimulasi berupa getaran halus lewat alat khusus yang dimasukkan ke dalam vagina untuk pasien wanita dan ke dalam anus untuk pria. Itu sebab, terapi bukan cuma buat wanita, melainkan juga pria. Pada pria, terang Ferryal, otot-otot dasar panggul yang kuat dan terlatih memberi keuntungan ganda, yakni membantu menguatkan ereksi sekaligus menahan ejakulasi. Sementara pada wanita, memberi daya cengkeram lebih baik/kuat. Dengan begitu, mampu membantu suami istri memperoleh kenikmatan lebih lama.
Meski alat ini bermuatan listrik, jangan khawatir bakal kesetrum atau sejenisnya karena energi listrik yang dihasilkan untuk memberi stimulasi pada otot-otot dasar panggul ini adalah listrik searah/DC berupa getaran-getaran halus tadi. Jangan pula cemas bakal terkena PMHS (penyakit menular akibat hubungan seksual) yang diderita pasien lain, karena tiap pasien diwajibkan memiliki alat khusus yang bentuknya mirip vibrator dan harus dibawa tiap kali datang terapi di bawah pengawasan dokter/konsultan seksologi. Harganya, sekitar Rp 15 ribu per unit, sementara untuk sekali terapi dikenakan tarif antara Rp 50 hingga 75 ribu.
REHABILITASI MEDIK
Seperti pengobatan atau terapi lainnya, tentu tak cukup hanya sekali datang lalu keluhan hilang sama sekali. Menurut Ferryal, lama terapi disesuaikan tingkat keparahan keluhan masing-masing pasien. Ada yang cuma butuh 3 kali terapi, tapi ada pula yang butuh hingga 7-10 kali, masing-masing berlangsung 15-20 menit.
Dianjurkan, lakukan terapi 2-3 hari sekali atau 2-3 kali seminggu. Pengaturan jadwal seperti ini bertujuan agar ada tenggang waktu istirahat. “Mesti ada jeda. Kalau enggak, otot-otot bisa jebol, dong, dirangsang atau distimulasi terus-terusan!” Dengan demikian, dalam waktu 2-3 minggu diharapkan sudah memperlihatkan kemajuan berarti.
Menurut Ferryal, ide awal pemanfaatan alat yang didatangkan dari negeri Kincir Angin ini, berasal dari rehabilitasi medik, tepatnya seksual rehabilitasi. Mereka yang pasca stroke, misal, diterapi dengan alat lain yang sejenis agar otot-otot yang lumpuh bisa kembali normal, hingga yang bersangkutan bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Dari situlah ia terinspirasi untuk menggalakkan latihan bagi otot-otot dasar panggul.
Kendati begitu, Ferryal mengingatkan agar ada sinkronisasi antara terapi ini dengan latihan Kegel yang dilakukan secara teratur. Jangan sampai tergantung pada alat yang berarti membutuhkan biaya tinggi, selain sama sekali tak efektif.



0 comments:

Post a Comment